Sabtu, 12 Februari 2011

Hacker atau Cracker

Pernahkah Anda menyaksikan film berjudul “Hacker “ yang diperankan oleh Angelina Jolie? Atau “The Net” yang diperankan oleh Sandra Bullock? Kedua film ini mengisahkan perjalan seorang hacker
Belum lama ini salah satu stasiun televisi nasional memutar film yang berjudul “Swordfish” yang diperankan John Travolta dan Hugh Jackman. Film ini mengisahkan seorang yang terobsesi melindungi negara (John Travolta) yang menyewa seorang ahli komputer (Hugh Jackman) untuk membongkar keamanan jaringan (nge-hack/meretas) sebuah bank dan mentransfer uang sejumlah besar pada rekening yang telah ditentukan.
Lalu sebenarnya, apakah film ini dapat termasuk kategori hacker? Apakah aktifitas tersebut dapat disebut sebagai proses hack?

Di Balik Hacker
Peretas (lebih umum disebut hacker), merupakan seseorang memiliki teknik yang mempelajari, menganalisa, dan selanjutnya dapat membuat, memodifikasi, bahkan merancang ulang sebuah sistem yang terdapat di sebuah perangkat seperti software atau hardware komputer seperti program komputer, data-data komputer, bahkan sistem keamanan yang telah dirancang.
Biasanya dipublikasikan secara terbuka atau memberitahukan pada orang yang merancang program atau sistem tersebut yang diretasnya.
Bagaimana sebenarnya profesi hacker itu dimulai? Menurut salah satu ensiklopedia bebas “Wikipedia” aktifitas hacker mulai muncul sejak  awal tahun 1960-an yang dimulai para anggota organisasi mahasiswa Tech Model Railroad Club di Laboratorium Kecerdasan Artifisial Massachusetts Institute of Technology (MIT).
Mahasiswa tersebut merupakan termasuk salah satu perintis perkembangan teknologi komputer. Mereka selalu bergulat dengan komputer-komputer mainframe yang saat itu termasuk alat yang canggih.
Hacker yang dalam bahasa Indonesia disebut peretas awalnya merupakan hal yang positif untuk menyebut seseorang yang memiliki keahlian yang baik dalam bidang komputer yang dapat membuat program yang lebih baik atau memperbaiki kelemahan yang terdapat dalam program sebelumnya.

Hacker vs Cracker
Bertahun kemudian, image hacker berubah menjadi buruk dikarenakan adanya segelintir orang melakukan aktifitas hacking dengan tujuan buruk, seperti merusak atau menggunakan informasi yang diperoleh untuk tujuan kejahatan. Orang yang melakukan aktivitas ber-image negatif ini disebut cracker.
Sangat disayangkan banyak jurnalis maupun penulis salah mengartikan penggunaan perbedaan penggunaan kata hacker dan cracker, sehingga pemikiran yang berkembang di masyarakat meyakini bahwa hacker-lah yang mengakibatkan kerusakan ataupun kerugian pada pihak tertentu seperti seperti menyisipkan virus, mengubah kode program sesuai keinginan mereka, mengubah tampilan halaman suatu website dan sebagainya.  
Cracker-lah yang biasanya menggunakan celah-celah keamanan yang belum diperbaiki (bug) untuk menyusup dan merusak suatu sistem.
Bagi orang-orang yang biasa menggunakan teknologi komputer atau internet biasanya akan sangat menghargai keberadaan para hacker tersebut. Mungkin karena mereka lah teknologi komputer dan internet dapat selalu berkembang dan senantiasa memperbaiki kekurangan serta kelemahan yang ada, agar senantiasa menjadi sistem yang lebih baik.
Berbagai kelemahan sistem yang ada bahkan diperbaiki oleh hacker secara sukarela hanya karena hobi dan tidak jarang membagi hasil hacking-nya secara cuma-cuma di internet agar dapat dimanfaatkan atau disempurnakan kembali oleh orang lain.
Secara singkat mungkin dapat digambarkan hacker merupakan orang yang dengan prinsip “kemerdekaannya” dapat menyelesaikan masalah bahkan membangun/memperbaiki sistem sedangkan cracker merupakan orang yang merusaknya.

Sumber: anneahira.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar